Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah untuk tujuan memperkaya atau meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik khemis, fisis maupun biologisnya. Kesuburan kimia tanah dinilai dari kandungan ion mineral dan kapasitas pertukaran kationnya untuk menyediakan makanan siap saji bagi tanaman. Kesuburan fisis adalah keadaan tanah yang tidak compact atau gembur sehingga menyediakan aerasi dan drainase yang baik dan tidak menyiksa akar tanaman. Sedangkan kesuburan biologis tanah juga sangat penting, kandungan mikroorganisme tanah yang mendukung proses penguraian bahan organik menjadi mineral anorganik adalah definisi kesuburan biologis tanah.
Perbaikan kondisi kesuburan tanah yang paling praktis adalah dengan penambahan pupuk ke tanah. Namun perlu diperhatikan keseimbangan kesuburan tanah sehingga pupuk yang diberikan dapat efektif dan efisien. Penambahan pupuk anorganik yang menyediakan ion mineral siap saji saja akan merusak kesuburan fisis tanah, dimana tanah menjadi keras dan kompak. Dengan demikian, aplikasi pupuk organik akan sangat memperbaiki kondisi tanah. Sayang pupuk organik lebih lambat untuk terurai menjadi ion mineral, apalagi jika aplikasinya hanya berupa penambahan bahan organik mentah saja. Maka dari itu kandungan mokroorganisme tanah juga perlu diperkaya untuk mempercepat dekomposisi, sehingga kesuburan tanah dapat terjaga.
Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah adalah jamur Trichoderma sp. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Spesies Trichoderma disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies Trichoderma telah dilaporkan sebagai agensia hayati seperti T. Harzianum, T. Viridae, dan T. Konigii yang berspektrum luas pada berbagai tanaman pertanian. Biakan jamur Trichoderma dalam media aplikatif seperti dedak dapat diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer, mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaunan dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu. Serta dapat berlaku sebagai biofungisida, Trichoderma dapat menghambat pertumbuhan beberapa jamur penyebab penyakit pada tanaman antara lain Rigidiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Sclerotium rolfsii, dll.
Pupuk biologis Trichoderma dapat dibuat dengan inokulasi biakan murni pada media aplikatif, misalnya dedak. Sedangkan biakan murni dapat dibuat melalui isolasi dari perakaran tanaman, serta dapat diperbanyak dan diremajakan kembali pada media PDA (Potato Dextrose Agar). Isolasi banyak dilakukan oleh kalangan peneliti maupun produsen pupuk, tetapi masih terlalu merepotkan untuk diadopsi oleh petani. Sebagai petani, untuk lebih efisiennya dapat memproduksi pupuk biologis yang siap aplikasi saja, sehingga hanya perlu membeli dan memperbanyak sendiri biakan murninya dan diinokulasikan pada media aplikatif. Atau jika menginginkan kepraktisan dapat membeli pupuk yang siap tebar untuk setiap kali aplikasi.
Pembuatan pupuk biologis Trichoderma sangat sederhana, seperti berikut ini:
A. Bahan
Biakan murni Trichoderma sp. (kami menggunakan T. harzianum dan atau T. lactae). Media aplikatif, dapat berupa dedak karena murah dan mudah didapat. Selain dedak dapat juga tepung agar, beras, ataupun jagung giling, namun beberapa pilihan ini kurang ekonomis untuk dipergunakan. Air.
B. Alat
Alat pensteril media, dapat berupa pengkukus atau dandang. Plastik hampar dan tempat rata untuk inokulasi dan inkubasi.
C.Cara Pembuatan
Dedak dibasahi dengan air sampai kelembaban yang cukup, tidak terlalu basah (jika dipegang lembab tetapi air tidak sampai menetes). Media dedak distreilkan dengan cara mengkukusnya selama 1 jam. Setelah didinginkan, diinokulasi dengan biakan murni Trichoderma pada hamparan plastik, untuk 1 tabung reaksi biakan nurni dapat digunakan untuk inokulasi 10 Kg media dedak. Setelah inokulasi, hamparan media ditutup kembali dengan plastik, dan diingkubasikan selama 1 minggu sampai spora berkembang maksimal. Tempat inokulasi dan inkubasi diusahakan rata dan teduh, tidak lembab apalagi basah, usahakan didalam ruangan. Selesai inkubasi, pupuk dapat segera diplikasikan ke areal pertanaman ataupun disimpan. Dosis yang dapat digunakan 1 – 2 sendok makan per batang tanaman (untuk vanili). Selain pada petanaman dewasa, pupuk Trichoderma dapat pula digunakan dalam pembibitan, maupun penanaman awal dan pindah tanam.
Blog archive
-
▼
2010
(99)
-
▼
December
(58)
- AKSES INFO PASAR
- Proposal Budidaya Jamur Tiram
- Manfaat Buah Tropika
- PETUNJUK TEKNIS
- Pengelolaan Limbah Ternak Untuk Peningkatkan Kuali...
- Pemanfaatan Teknik Kultur Antera Pada Pemuliaan Ta...
- Kulit Buah Manggis Instan BB-Pascapanen Curi Perha...
- SURAT EDARAN MENPAN NOMOR 5 TAHUN 2010 (PENGANGKAT...
- Uji kandungan mikro organisme lokal (MOL)
- Pupuk Organik Cair (POC)
- Peranan bahan organik terhadap tanah
- Budidaya Padi Sawah dengan Pola "SRI"
- Pengobatan Tradisional untuk Ternak Kambing
- Formulasi Sabun Transparan dari VCO
- PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT PADA BENIH PADI
- Wereng, Penyebar Virus Mengancam Produksi Beras In...
- MODEL USAHA AGRIBISNIS TERNAK SAPI POTONG BERSKALA...
- Praktek membuat pupuk padat & MOL
- Pengendalian Penyakit Rabies
- Prospek Tepung Non Terigu
- Petunjuk Pengunaan Promi untuk Jerami Padi
- Hasil Analisa Kompos Jerami dan Nilai Haranya
- Pengomposan Jerami
- Menjadikan EM-4 Teman Setia Petani
- TRICHODERMA
- Aplikasi EM Pada Lingkungan
- BIOTEKNOLOGI MIKROBA UNTUK PERTANIAN ORGANIK
- Proses Pembuatan Kulit Manggis Menjadi Zat Pewarna...
- NIRA
- Analisis Usaha Budidaya Manggis
- Mentan: Ketersedian Pangan Kita Aman!
- Pagar Talang Tekan Sarang Tikus
- Pembuatan Minyak Goreng
- Pembuatan Tortilla dari Ampas Tahu dan Susu
- GAPOKTAN MUNGKINKAH JADI BANK PETANI?
- Pembuatan Tepung Labu Kuning
- Memproduksi French Fries dan Kue Mangkok Ubi Jalar
- TEPUNG ANEKA UMBI SEBUAH SOLUSI KETAHANAN PANGAN
- Kentang Goreng dari Kerinci
- TEKNIK MENGHASILKAN TEPUNG KENTANG BERMUTU
- ROTI DAN MIE DARI SUKUN
- Membuat Dawet dari Jerami Padi
- Dawet dari Jerami Padi
- KOMPOS DALAM SISTEM PEMUPUKAN PADI SAWAH
- NYAMPLUNG Sumber Energi Biofuel
- Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit
- Habitat Luwak Si Penghasil Kopi Luwak
- PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT PADA BENIH PADI
- Tahu Tidak Asam, Lebih Lunak dan Kompak
- FORMULASI BERAS MUTIARA DARI UBIJALAR
- PUPUK & PESTISIDA ORGANIK DARI LIMBAH TAHU
- DAMPAK STRES PANAS PADA FASE-FASE PERTUMBUHAN PADI
- Mengembangkan Susu Fermentasi Khas Indonesia
- PENGAWETAN DAN KEMASAN BUNGA POTONG ALPINA
- PERMENTAN BAGI PPL
- Membuat Dan Mengaplikasikan Pestisida Nabati
- PENGUMUMAN KONTRAK KERJA THL-TBPP 2010 BAGI ANGKAT...
- Puluhan Ribu THL Pertanian Bakal Jadi CPNS
-
▼
December
(58)
Popular posts
-
BAGI YANG BUTUH BIBIT CABE KOPAY HUB / SMS. 0852 6524 7846 Cabe Kopay Adalah Cabe merah kriting asal kota payakumbuh sumatera bar...
-
RANGKUMAN EKSEKUTIF Dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk, produksi tanaman bahan pangan memegang peranan yang sangat penting bag...
-
Teknologi Mikroenkapsulasi Antosianin dari KBM Saat ini mikroenkapsulasi banyak digunakan, terutama dalam produk-produk pangan dan kesehatan...
-
A. Prinsip Pemanfaatan Pestisida Nabati Tumbuhan merupakan gudang bahan kimia yang kaya akan kandungan berbagai jenis bahan aktif. Dikenal s...
-
Hingga kini, masih banyak pelaku usaha pertanian di level grass root (petani, peternak, dan pembudidaya ikan) yang kurang atau tidak mengeta...
-
Produk hilir minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO) berupa produk-produk kosmetik telah dikembangkan di negara-negara penghasil kelapa...
-
Pendahuluan Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika ...
-
PEMBUATAN MOL (Mikro Organisme Lokal) MOL merupakan cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang ada / terdapat dilokasi seperti : Buah-b...
-
Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah untuk tujuan memperkaya atau meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik khemis, fisis ...
-
Praktek pembuatan pupuk padat dan MOL melalui tahapan sebagai berikut : Pupuk padat (Kompos) Bahan-bahan : 1) Bahan-bahan organik 2) MOL 3) ...