Sunday, December 19, 2010

Kentang Goreng dari Kerinci

,
Kabupaten Kerinci, Jambi, tengah mengembangkan kentang goreng (french fries) bekerjasama dengan pengusaha asal Australia Barat dan Kanada.

Dirjen Hortikultura Achmad Dimyati mengatakan saat ini Indonesia masih 100 persen mengimpor kentang goreng. ”Melalui kerjasama ini, pada tahap awal kerjasamanya adalah impor bibit untuk kentang goreng untuk dibudidayakan dan diolah di sini. Tahap berikutnya, bibitnya bisa diproduksi di sini”, tambahnya kepada Sinar Tani ketika mengikuti Kunker Mentan Anton Apriyantono ke Jambi dan Bangkulu.

Konsumsi kentang goreng ini lanjut Dimyati terus meningkat. Diharapkan dengan kerjasama ini, kebutuhan kentang goreng akan bisa dipenuhi dari produksi sendiri.

Kerjasama ini akan dimulai untuk wilayah Kerinci, Jambi dan Mondoiding, Sulawesi Utara. Pilihan menanam kentang goreng di Kerinci ini karena wilayah ini memiliki potensi yang lahannya cocok untuk menghasilkan kentang goreng yakni kentang yang memiliki kadar solid yang lebih bagus.

Saat ini di Kerinci sudah ada 3500 ha kebun kentang, produksinya sudah diekspor ke Singapura dan Malaysia. ”Harga kentang dari Kerinci di Singapura, ternyata lebih mahal dibanding harga kentang dari China”, kata Dirjen Hortikultura Achmad Dimyati.

Produktivitas kentang di Kerinci saat ini rata rata 20 ton/ha, sementara potensinya bisa mencapai 30 ton/ha. Untuk pengembangannya, masih ada lahan 6000 ha di daerah Jambi yang cocok dikembangkan kebun kentang. Lahannya merupakan dataran tinggi, namun aman dari longsor.

Untuk kentang sayur, Indonesia saat ini sudah bisa memenuhi, bahkan bisa ekspor, namun masih impor untuk kripik kentang dan kentang goreng. ”Hanya ekspornya masih lebih besar dari impornya”, tambahnya.

ARTIKEL EKONOMI

THL TBPP KERINCI

Visit Kerinci

 

BP3K KECAMATAN DEPATI VII Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates