Kemarau basah sedang membawa berkah. Barangkali inilah yang sedang terjadi di Indonesia. Tatkala sejumlah negara –seperti Rusia, Australia, India, dan beberapa negara lain—khawatir dengan trend menurunnya produksi pangan mereka, produksi pertanian Indonesia justru diperkirakan meningkat cukup bermakna.
Luas tanam padi per Juli 2010, menurut Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatot S. Irianto, sudah mencapai 12,257 juta ha. Artinya mencapai 101,5% atau lebih tinggi 180 ribu ha dibanding realisasi penanam padi pada periode yang sama tahun lalu.
Dalam dua bulan ke depan, luas tanam dipastikan masih akan bertambah. Dengan asumsi masih cukup tersedia air karena kemarau basah, maka sasaran tanam bulan Agustus dan September masing-masing seluas 664 ribu ha dan 526 ribu ha akan dapat tercapai. Dengan demikian total luas tanam yang akan menentukan produksi tahun 2010 akan mencapai angka 13,45 juta ha.
Dari capaian luas tanam tersebut, maka luas panen padi diperkirakan mencapai 13,08 juta ha. Dan, dengan produktivitas rata-rata 5,132 ton/ha maka produksi padi tahun ini akan mencapai 67,15 juta ton GKG alias naik 3,08% dari angka produksi tahun lalu. Kenaikan produksi 2010. Pertumbuhan 3,08%, mesi masih di bawah pertumbuhan produksi tahun lalu, masih lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan konsumsi (sesuai pertumbuhan penduduk 1,34%).
Khusus menjelang lebaran, dalam periode Agustus-September 2010, panen terjadi pada sawah seluas 2,046 juta ha (setara 10,19 juta ton GKG). Luas panen pada Agustus sekitar 1,2 juta ha (setara 6 juta ton GKG) dan pada September 839 ribu ha (setara 4,19 juta ton GKG). Kegiatan panen masih banyak terjadi di Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, Kalsel, Sumsel dan Sumut.
Dari data dan fakta itu, kata Mentan Suswono, dapat disimpulkan sampai akhir tahun 2010 pasokan beras aman. ‘’Insya Allah, Indonesia masih mengalami swasembada beras berkelanjutan. Bahkan, kita akan mengalami surplus lebih dari 5 juta ton beras.”
Menyadari adanya dinamikan perubahan iklim, tambah Mentan, pemerintah melakukan sejumlah langkah dan kebijakan untuk menjamin pasokan. Dalam jangka pendek, Kementerian Pertanian akan :
* Mempercepat penyaluran bantuan benih untuk pertanaman Agustus s/d Desember 2010 sebanyak 48.000 ton atau setara dengan 2,04 juta ha.
* Mempercepat penyaluran Bantuan Langsung Pupuk (BLP) sampai Nopember 2010 sejumlah 113.255 ton pupuk NPK, 339.767 ton pupuk organik dan 2,26 juta liter pupuk organik cair untuk luasan 1,13 juta ha.
* Menyiapkan pupuk bersubsidi di lini IV sesuai kebutuhan dan jadwal tanam serta mendorong penyerapan pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan di masing-masing daerah.
* Mengamankan pertanaman dari dampak perubahan iklim (banjir dan kekeringan) dan dari serangan OPT dengan mempercepat penyaluran Bantuan Langsung Bahan Pengendalian Hama Terpadu (Tikus) sejumlah 244.444 boks; menyalurkan pestisida buffer stok (APBN 2010) di 31 provinsi sejumlah 121.300 kg dan APBNP 2010 untuk pengendalian hama wereng batang coklat (WBC) sebanyak 30.900 kg/ltr di 22 provinsi. Jumlah pestisida untuk WBC diasumsikan dapat mengendalikan luas pertanaman sekitar 76.500 hektar (pestisida racun kontak seluas 18.500 hektar dan pestisida fungsi ganda sebanyak 58.000 hektar).
* Mempercepat proses bantuan alsintan 3.395 unit traktor roda 2, dan pompa air 3.300 unit, serta alat pengendalian handsprayer sejumlah 6.500 unit.
* Memberikan insentif bagi para pendamping SL-PTT, Mantri Tani/Kepala Cabang Dinas (KCD), dan Mantri Statistik agar pelaporan tanam dan panen lebih akurat dan tepat waktu.
* Melakukan koordinasi dan pemantauan ke lapangan secara periodik pada daerah-daerah sentra produksi untuk menurunkan kehilangan hasil produksi dengan penanganan panen dan pasca panen yang lebih baik.
Selain beras, papar Mentan, pasokan daging dan telur ayam juga surplus sampai akhir tahun. Sementara ketersediaan gula, daging sapi, bawang merah dan cabe cukup untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran tahun ini.
Atas dasar itu, Mentan meminta masyarakat tidak panik. ‘’Ketersedian pangan kita aman. Bahkan surplus,’’ tegasnya.
Blog archive
-
▼
2010
(99)
-
▼
December
(58)
- AKSES INFO PASAR
- Proposal Budidaya Jamur Tiram
- Manfaat Buah Tropika
- PETUNJUK TEKNIS
- Pengelolaan Limbah Ternak Untuk Peningkatkan Kuali...
- Pemanfaatan Teknik Kultur Antera Pada Pemuliaan Ta...
- Kulit Buah Manggis Instan BB-Pascapanen Curi Perha...
- SURAT EDARAN MENPAN NOMOR 5 TAHUN 2010 (PENGANGKAT...
- Uji kandungan mikro organisme lokal (MOL)
- Pupuk Organik Cair (POC)
- Peranan bahan organik terhadap tanah
- Budidaya Padi Sawah dengan Pola "SRI"
- Pengobatan Tradisional untuk Ternak Kambing
- Formulasi Sabun Transparan dari VCO
- PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT PADA BENIH PADI
- Wereng, Penyebar Virus Mengancam Produksi Beras In...
- MODEL USAHA AGRIBISNIS TERNAK SAPI POTONG BERSKALA...
- Praktek membuat pupuk padat & MOL
- Pengendalian Penyakit Rabies
- Prospek Tepung Non Terigu
- Petunjuk Pengunaan Promi untuk Jerami Padi
- Hasil Analisa Kompos Jerami dan Nilai Haranya
- Pengomposan Jerami
- Menjadikan EM-4 Teman Setia Petani
- TRICHODERMA
- Aplikasi EM Pada Lingkungan
- BIOTEKNOLOGI MIKROBA UNTUK PERTANIAN ORGANIK
- Proses Pembuatan Kulit Manggis Menjadi Zat Pewarna...
- NIRA
- Analisis Usaha Budidaya Manggis
- Mentan: Ketersedian Pangan Kita Aman!
- Pagar Talang Tekan Sarang Tikus
- Pembuatan Minyak Goreng
- Pembuatan Tortilla dari Ampas Tahu dan Susu
- GAPOKTAN MUNGKINKAH JADI BANK PETANI?
- Pembuatan Tepung Labu Kuning
- Memproduksi French Fries dan Kue Mangkok Ubi Jalar
- TEPUNG ANEKA UMBI SEBUAH SOLUSI KETAHANAN PANGAN
- Kentang Goreng dari Kerinci
- TEKNIK MENGHASILKAN TEPUNG KENTANG BERMUTU
- ROTI DAN MIE DARI SUKUN
- Membuat Dawet dari Jerami Padi
- Dawet dari Jerami Padi
- KOMPOS DALAM SISTEM PEMUPUKAN PADI SAWAH
- NYAMPLUNG Sumber Energi Biofuel
- Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit
- Habitat Luwak Si Penghasil Kopi Luwak
- PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT PADA BENIH PADI
- Tahu Tidak Asam, Lebih Lunak dan Kompak
- FORMULASI BERAS MUTIARA DARI UBIJALAR
- PUPUK & PESTISIDA ORGANIK DARI LIMBAH TAHU
- DAMPAK STRES PANAS PADA FASE-FASE PERTUMBUHAN PADI
- Mengembangkan Susu Fermentasi Khas Indonesia
- PENGAWETAN DAN KEMASAN BUNGA POTONG ALPINA
- PERMENTAN BAGI PPL
- Membuat Dan Mengaplikasikan Pestisida Nabati
- PENGUMUMAN KONTRAK KERJA THL-TBPP 2010 BAGI ANGKAT...
- Puluhan Ribu THL Pertanian Bakal Jadi CPNS
-
▼
December
(58)
Popular posts
-
BAGI YANG BUTUH BIBIT CABE KOPAY HUB / SMS. 0852 6524 7846 Cabe Kopay Adalah Cabe merah kriting asal kota payakumbuh sumatera bar...
-
RANGKUMAN EKSEKUTIF Dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk, produksi tanaman bahan pangan memegang peranan yang sangat penting bag...
-
Teknologi Mikroenkapsulasi Antosianin dari KBM Saat ini mikroenkapsulasi banyak digunakan, terutama dalam produk-produk pangan dan kesehatan...
-
A. Prinsip Pemanfaatan Pestisida Nabati Tumbuhan merupakan gudang bahan kimia yang kaya akan kandungan berbagai jenis bahan aktif. Dikenal s...
-
Hingga kini, masih banyak pelaku usaha pertanian di level grass root (petani, peternak, dan pembudidaya ikan) yang kurang atau tidak mengeta...
-
Produk hilir minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO) berupa produk-produk kosmetik telah dikembangkan di negara-negara penghasil kelapa...
-
Pendahuluan Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika ...
-
PEMBUATAN MOL (Mikro Organisme Lokal) MOL merupakan cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang ada / terdapat dilokasi seperti : Buah-b...
-
Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah untuk tujuan memperkaya atau meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik khemis, fisis ...
-
Praktek pembuatan pupuk padat dan MOL melalui tahapan sebagai berikut : Pupuk padat (Kompos) Bahan-bahan : 1) Bahan-bahan organik 2) MOL 3) ...