Sunday, December 19, 2010

Pembuatan Tepung Labu Kuning

,
Selain dapat diolah menjadi kolak, manisan dan dodol, daging buah labu kuning atau waluh (Cucurbita moschata) dapat diolah menjadi tepung yang memiliki warna dan aroma yang khas. Tepung labu kuning lebih unggul dari terigu dan tepung beras karena lebih unggul kandungan gizinya.

“Tepung labu kuning kaya akan vitamin A, B dan C serta beberapa mineral penting,” kata Dr. Ir. Sri Widowati, MAppSc peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Cimanggu, Bogor. Selain itu, rasanya lebih spesifik dan disukai konsumen.

Untuk membuat tepung labu kuning harus melewati tujuh tahapan yaitu pemilihan bahan baku, pengupasan, pembelahan, pemblansiran, penyawutan, pengeringan, dan penepungan.

Pemilihan bahan baku, jelas Sri, merupakan faktor penting yang sangat menentukan mutu tepung. Pertimbangannya, karbohidrat yang banyak terdapat dalam buah terdiri dari pati, gula, pektin dan selulosa. Dalam proses pemasakan, kandungan pati akan menurun dan kandungan gula meningkat.

Berdasarkan hal tersebut pembuatan tepung labu kuning harus dipilih buah yang mengkal atau buah yang sudah tua tapi belum terlalu matang. Pilih buah kira-kira 5-10 hari sebelum umur buah labu kuning bisa dipetik.

“Buah yang terlalu matang tidak sesuai untuk dibuat tepung karena kadar airnya tinggi, dagingnya lembek sehingga sulit dibuat chip kering. Selain itu kadar patinya berkurang, kalau dipaksakan tepung yang dihasilkan bermutu rendah, warna menjadi gelap dan rendemennya rendah,” kata Sri.

Sri mengatakan, untuk mendapatkan tepung labu kuning yang mutunya baik, maka kulit harus dikupas. Pengupasan kulit yang tebal dan keras secara manual menghasilkan rendemen kupas yang tinggi, tetapi memerlukan waktu yang relatif lama dan tenaga kerja yang banyak. “Cara ini umumnya menggunakan pisau dapur,” katanya.

ARTIKEL EKONOMI

THL TBPP KERINCI

Visit Kerinci

 

BP3K KECAMATAN DEPATI VII Copyright © 2011 | Template design by O Pregador | Powered by Blogger Templates