khir-akhir ini seolah-olah telah terjadi dikotomi antara pertanian menggunakan input organik (“pertanian organik”) dengan pertanian input anorganik. Lantas apa sebutannya, kalau pertanian menggunakan kombinasi input organik dan anorganik, yang sudah semestinya memang harus demikian? Nampaknya telah terjadi kerancuan-pikir di antara masyarakat pertanian tentang pertanian dengan input (sarana) anorganik dan input organik.
Sebagian orang lantas menterjemahkan bahwa “pertanian input organik lebih benar”, dan “pertanian input anorganik salah atau kurang tepat”. Walaupun tidak pernah ada pernyataan seperti itu, tetapi secara implisit/tersirat kira-kira begitulah maknanya.
Kalau kita mau mengingat kembali pertanian Indonesia pada jaman dahulu, sebelum tahun 1970, maka faktanya sebagian besar sistem produksi bahan pangan kita menggunakan input organik, dan hal itu justru menjadi penyebab terjadinya kekurangan pangan, terutama beras, secara kronis pada masa itu.
Sebagian masyarakat yang kini berumur enam puluh tahun atau lebih, pasti ingat betapa sulit dan mahalnya beras pada era pertanian input organik. Barulah sejak tahun 1970, setelah pertanian dengan teknologi revolusi hijau diadopsi petani, masyarakat merasa bebas dari kekhawatiran akan kekurangan beras, karena ketersediaan beras di pasar melimpah dan harganya menjadi murah.
Dalam sistem budidaya tanaman, termasuk budidaya padi sawah, kita ketahui bahan organik memiliki multi-manfaat. Menurut S.L Tisdale (1993), penulis buku “Soil Fertility and Fertilizer” yang bukunya dipakai sebagai buku wajib bagi mahasiswa jurusan Ilmu Tanah di Amerika Serikat (dan juga di Indonesia), minimal terdapat delapan fungsi utama bahan organik dalam tanah yaitu: (1) sebagai penyedia dan cadangan hara N, P, K, S dan hara mikro bagi tanaman; (2) menaikkan nilai tukar kation (KTK);
(3) menyediakan makanan bagi mikroba tanah; (4) meningkatkan kapasitas menyimpan air tanah; (5) memperbaiki struktur tanah; (6) meningkatkan daya ikat agregasi tanah; (7) mencegah dampak pemampatan/pemadatan tanah; (8) sebagai penyangga (buffer) terhadap perubahan reaksi asam, alkalin atau salinitas. Multifungsi tersebut bersifat interaktif, yang berdampak positif terhadap kesuburan secara fisik, biologis dan kimiawi tanah pertanian.
Sayangnya tanah pada lahan pertanian Indonesia sebagian besar miskin bahan organik. Menurut Balai Besar Penelitian Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor (2008), 73% lahan pertanian Indonesia kandungan bahan organiknya rendah (antara 0,6-2%), 23% sedang (bahan organik tanah 2-3%); dan hanya 4% dari seluruh luasan lahan yang tergolong memiliki bahan organik tinggi (lebih 4%). Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi tanah pertanian di wilayah tropika yang diterpa curah hujan tingg
Blog archive
-
▼
2010
(99)
-
▼
December
(58)
- AKSES INFO PASAR
- Proposal Budidaya Jamur Tiram
- Manfaat Buah Tropika
- PETUNJUK TEKNIS
- Pengelolaan Limbah Ternak Untuk Peningkatkan Kuali...
- Pemanfaatan Teknik Kultur Antera Pada Pemuliaan Ta...
- Kulit Buah Manggis Instan BB-Pascapanen Curi Perha...
- SURAT EDARAN MENPAN NOMOR 5 TAHUN 2010 (PENGANGKAT...
- Uji kandungan mikro organisme lokal (MOL)
- Pupuk Organik Cair (POC)
- Peranan bahan organik terhadap tanah
- Budidaya Padi Sawah dengan Pola "SRI"
- Pengobatan Tradisional untuk Ternak Kambing
- Formulasi Sabun Transparan dari VCO
- PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT PADA BENIH PADI
- Wereng, Penyebar Virus Mengancam Produksi Beras In...
- MODEL USAHA AGRIBISNIS TERNAK SAPI POTONG BERSKALA...
- Praktek membuat pupuk padat & MOL
- Pengendalian Penyakit Rabies
- Prospek Tepung Non Terigu
- Petunjuk Pengunaan Promi untuk Jerami Padi
- Hasil Analisa Kompos Jerami dan Nilai Haranya
- Pengomposan Jerami
- Menjadikan EM-4 Teman Setia Petani
- TRICHODERMA
- Aplikasi EM Pada Lingkungan
- BIOTEKNOLOGI MIKROBA UNTUK PERTANIAN ORGANIK
- Proses Pembuatan Kulit Manggis Menjadi Zat Pewarna...
- NIRA
- Analisis Usaha Budidaya Manggis
- Mentan: Ketersedian Pangan Kita Aman!
- Pagar Talang Tekan Sarang Tikus
- Pembuatan Minyak Goreng
- Pembuatan Tortilla dari Ampas Tahu dan Susu
- GAPOKTAN MUNGKINKAH JADI BANK PETANI?
- Pembuatan Tepung Labu Kuning
- Memproduksi French Fries dan Kue Mangkok Ubi Jalar
- TEPUNG ANEKA UMBI SEBUAH SOLUSI KETAHANAN PANGAN
- Kentang Goreng dari Kerinci
- TEKNIK MENGHASILKAN TEPUNG KENTANG BERMUTU
- ROTI DAN MIE DARI SUKUN
- Membuat Dawet dari Jerami Padi
- Dawet dari Jerami Padi
- KOMPOS DALAM SISTEM PEMUPUKAN PADI SAWAH
- NYAMPLUNG Sumber Energi Biofuel
- Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit
- Habitat Luwak Si Penghasil Kopi Luwak
- PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT PADA BENIH PADI
- Tahu Tidak Asam, Lebih Lunak dan Kompak
- FORMULASI BERAS MUTIARA DARI UBIJALAR
- PUPUK & PESTISIDA ORGANIK DARI LIMBAH TAHU
- DAMPAK STRES PANAS PADA FASE-FASE PERTUMBUHAN PADI
- Mengembangkan Susu Fermentasi Khas Indonesia
- PENGAWETAN DAN KEMASAN BUNGA POTONG ALPINA
- PERMENTAN BAGI PPL
- Membuat Dan Mengaplikasikan Pestisida Nabati
- PENGUMUMAN KONTRAK KERJA THL-TBPP 2010 BAGI ANGKAT...
- Puluhan Ribu THL Pertanian Bakal Jadi CPNS
-
▼
December
(58)
Popular posts
-
BAGI YANG BUTUH BIBIT CABE KOPAY HUB / SMS. 0852 6524 7846 Cabe Kopay Adalah Cabe merah kriting asal kota payakumbuh sumatera bar...
-
RANGKUMAN EKSEKUTIF Dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk, produksi tanaman bahan pangan memegang peranan yang sangat penting bag...
-
Teknologi Mikroenkapsulasi Antosianin dari KBM Saat ini mikroenkapsulasi banyak digunakan, terutama dalam produk-produk pangan dan kesehatan...
-
A. Prinsip Pemanfaatan Pestisida Nabati Tumbuhan merupakan gudang bahan kimia yang kaya akan kandungan berbagai jenis bahan aktif. Dikenal s...
-
Hingga kini, masih banyak pelaku usaha pertanian di level grass root (petani, peternak, dan pembudidaya ikan) yang kurang atau tidak mengeta...
-
Produk hilir minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO) berupa produk-produk kosmetik telah dikembangkan di negara-negara penghasil kelapa...
-
Pendahuluan Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika ...
-
PEMBUATAN MOL (Mikro Organisme Lokal) MOL merupakan cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang ada / terdapat dilokasi seperti : Buah-b...
-
Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah untuk tujuan memperkaya atau meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik khemis, fisis ...
-
Praktek pembuatan pupuk padat dan MOL melalui tahapan sebagai berikut : Pupuk padat (Kompos) Bahan-bahan : 1) Bahan-bahan organik 2) MOL 3) ...