Kemajuan diversifikasi pangan menuntut bukan hanya kelayakan nutrisi dan keamanan pangan alternatif. Tidak kalah penting adalah daya tarik organoleptik dan kepraktisannya bagi konsumen. Menyangkut ubijalar, telah diperkenalkan dan muncul banyak kreasi produk makanan olahan. Belakangan ini dunia litbang pertanian sudah pula memperkenalkan beras mutiara dari ubijalar.
Terinspirasi oleh beras sagu yang diperkenalkan oleh Samad (2003), Heti Herawati dan Sri Widowati dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian belum lama ini mencoba mengembangkan beras mutiara dari ubijalar. Mereka berupaya menemukan formula yang tepat beras mutiara dari ubijalar dengan hasil uji organoleptik, sifat fisiko kimia dan rendemen terbaik.
Penelitian ini sekaligus dimaksudkan untuk menghindari kelemahan pada beras sagu yang terbuat dari pati sagu dan teksturnya sangat lengket. Sebagai upaya perbaikan tekstur dan viskositas mereka mencoba membuat beras mutiara dari campuran pati dan tepung ubijalar. Bentuk beras mutiara dirancang berupa butiran seperti beras padi sehingga kehadirannya diharapkan bisa berterima di kalangan masyarakat luas sebagai poduk alternatif beras padi untuk konsumsi sehari-hari.
Beras mutiara ubijalar yang diperkenalkan pada dasarnya dibuat dari adonan tepung dan pati ubijalar serta air, lalu dibentuk menjadi butiran, disangrai dan akhirnya dikeringkan.
Proses pembuatan lebih rinci dimulai dengan pencampuran tepung dan pati ubi ubijalar pada rasio tertentu. Seperempat bagian berat campuran diambil dan dicampur dengan air dalam jumlah 80-90% (b/v), lalu dijadikan adonan awal yang dicampur hingga merata. Adonan dihablurkan dengan ayakan berdiameter 8 mesh dan dilanjutkan dengan pembutiran menggunakan alat pembutir.
Alat pembutir yang digunakan adalah alat pengering berputar (rotary dryer) yang pemanasnya tidak dihidupkan. Pada saat pembutiran, sesekali air disemprotkan dan sesekali ditambahkan pula sisa adonan sehingga total air yang digunakan sebanyak 65-75% (b/v) dari berat awal campuran tepung.
Butiran yang diperoleh disortasi dengan ayakan 6,8 dan 10 mesh. Yang dipilih untuk dijadikan beras mutiara adalah yang berukuran 8 mesh yang selanjutnya disangrai menggunakan wajan pemasak di atas kompor gas pada suhu 45-50oC selama 5-7 menit. Beras mutiara kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 60oC hingga kadar air menjadi kira-kira 10%.
Blog archive
-
▼
2010
(99)
-
▼
December
(58)
- AKSES INFO PASAR
- Proposal Budidaya Jamur Tiram
- Manfaat Buah Tropika
- PETUNJUK TEKNIS
- Pengelolaan Limbah Ternak Untuk Peningkatkan Kuali...
- Pemanfaatan Teknik Kultur Antera Pada Pemuliaan Ta...
- Kulit Buah Manggis Instan BB-Pascapanen Curi Perha...
- SURAT EDARAN MENPAN NOMOR 5 TAHUN 2010 (PENGANGKAT...
- Uji kandungan mikro organisme lokal (MOL)
- Pupuk Organik Cair (POC)
- Peranan bahan organik terhadap tanah
- Budidaya Padi Sawah dengan Pola "SRI"
- Pengobatan Tradisional untuk Ternak Kambing
- Formulasi Sabun Transparan dari VCO
- PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT PADA BENIH PADI
- Wereng, Penyebar Virus Mengancam Produksi Beras In...
- MODEL USAHA AGRIBISNIS TERNAK SAPI POTONG BERSKALA...
- Praktek membuat pupuk padat & MOL
- Pengendalian Penyakit Rabies
- Prospek Tepung Non Terigu
- Petunjuk Pengunaan Promi untuk Jerami Padi
- Hasil Analisa Kompos Jerami dan Nilai Haranya
- Pengomposan Jerami
- Menjadikan EM-4 Teman Setia Petani
- TRICHODERMA
- Aplikasi EM Pada Lingkungan
- BIOTEKNOLOGI MIKROBA UNTUK PERTANIAN ORGANIK
- Proses Pembuatan Kulit Manggis Menjadi Zat Pewarna...
- NIRA
- Analisis Usaha Budidaya Manggis
- Mentan: Ketersedian Pangan Kita Aman!
- Pagar Talang Tekan Sarang Tikus
- Pembuatan Minyak Goreng
- Pembuatan Tortilla dari Ampas Tahu dan Susu
- GAPOKTAN MUNGKINKAH JADI BANK PETANI?
- Pembuatan Tepung Labu Kuning
- Memproduksi French Fries dan Kue Mangkok Ubi Jalar
- TEPUNG ANEKA UMBI SEBUAH SOLUSI KETAHANAN PANGAN
- Kentang Goreng dari Kerinci
- TEKNIK MENGHASILKAN TEPUNG KENTANG BERMUTU
- ROTI DAN MIE DARI SUKUN
- Membuat Dawet dari Jerami Padi
- Dawet dari Jerami Padi
- KOMPOS DALAM SISTEM PEMUPUKAN PADI SAWAH
- NYAMPLUNG Sumber Energi Biofuel
- Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit
- Habitat Luwak Si Penghasil Kopi Luwak
- PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT PADA BENIH PADI
- Tahu Tidak Asam, Lebih Lunak dan Kompak
- FORMULASI BERAS MUTIARA DARI UBIJALAR
- PUPUK & PESTISIDA ORGANIK DARI LIMBAH TAHU
- DAMPAK STRES PANAS PADA FASE-FASE PERTUMBUHAN PADI
- Mengembangkan Susu Fermentasi Khas Indonesia
- PENGAWETAN DAN KEMASAN BUNGA POTONG ALPINA
- PERMENTAN BAGI PPL
- Membuat Dan Mengaplikasikan Pestisida Nabati
- PENGUMUMAN KONTRAK KERJA THL-TBPP 2010 BAGI ANGKAT...
- Puluhan Ribu THL Pertanian Bakal Jadi CPNS
-
▼
December
(58)
Popular posts
-
BAGI YANG BUTUH BIBIT CABE KOPAY HUB / SMS. 0852 6524 7846 Cabe Kopay Adalah Cabe merah kriting asal kota payakumbuh sumatera bar...
-
RANGKUMAN EKSEKUTIF Dalam upaya memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk, produksi tanaman bahan pangan memegang peranan yang sangat penting bag...
-
Teknologi Mikroenkapsulasi Antosianin dari KBM Saat ini mikroenkapsulasi banyak digunakan, terutama dalam produk-produk pangan dan kesehatan...
-
A. Prinsip Pemanfaatan Pestisida Nabati Tumbuhan merupakan gudang bahan kimia yang kaya akan kandungan berbagai jenis bahan aktif. Dikenal s...
-
Hingga kini, masih banyak pelaku usaha pertanian di level grass root (petani, peternak, dan pembudidaya ikan) yang kurang atau tidak mengeta...
-
Produk hilir minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO) berupa produk-produk kosmetik telah dikembangkan di negara-negara penghasil kelapa...
-
Pendahuluan Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika ...
-
PEMBUATAN MOL (Mikro Organisme Lokal) MOL merupakan cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang ada / terdapat dilokasi seperti : Buah-b...
-
Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah untuk tujuan memperkaya atau meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik khemis, fisis ...
-
Praktek pembuatan pupuk padat dan MOL melalui tahapan sebagai berikut : Pupuk padat (Kompos) Bahan-bahan : 1) Bahan-bahan organik 2) MOL 3) ...